Popular Post

Archive for 2014

Surat untuk calon suamiku

Ijinkan Aku Mengucapkan Terima Kasih Atas Keberadaanmu 

Terima kasih telah mempersiapkan dirimu untuk menyambutku. Terima kasih atas kedewasaanmu. Sebagai pria, kamu sadar harus lekas lulus dan mulai menjajaki dunia. Terima kasih sudah tumbuh jadi lelaki yang bisa diandalkan. Kamu tak hanya lihai memperbaiki mobil dan mengganti ban. Namun memang layak jadi panutan. Kau memperlakukanku seperti layang-layang. Membuatku terbang tinggi, tanpa pernah lupa menarik senar. Bersamamu kutemukan kebebasan yang penuh penjagaan.


Maafkan Aku Yang Belum Bisa Sepenuhnya Jadi Wanita Idamanmu 

 Diluar sana masih banyak yang lebih cantik dibanding aku. Mereka yang lebih lihai memadankan baju. Cerdik memulaskan pewarna di muka tanpa harus canggung dihadapmu. Tapi kau menganggap semua aksesori itu tak perlu. Kau ikhlas mengakrabi nadi di gurat leherku, kau pasrahkan liat tubuhmu pada tak lentiknya jari tanganku. Tak jarang aku malu saat kita bercumbu, namun kau lihai menyihirku jadi penggoda nomor satu: hanya untukmu.


 Terima kasih kau selalu menghargai masakanku 

Maafkan aku yang belum juga pintar memasak. Tak jarang kau akan temui makanan yang keasinan di akhir hari panjangmu. Alih-alih memarahiku, kau hanya mengusap rambut dan menuang kecap banyak-banyak. Katamu sambil berusaha tersenyum manis, “Ini enak kok, cuma perlu agak manis sedikit”. Kau habiskan hidangan itu tanpa protes. Padahal kau bisa saja keluar rumah, memilih membeli makanan di restoran yang tak pernah mengecewakan lidahmu. Terima kasih, untuk selalu menjaga hatiku.


 Jika Suatu Hari Kita Bertengkar Hebat, Tolong Ingatlah…

 Kita bisa berubah jadi monster paling menyebalkan bagi satu sama lain. Kamu sudah tak tahan lagi dengan omelan cerewetku. Bagimu aku sudah terlalu banyak bicara. Aku pun tak lagi bisa mentoleransi kebiasaanmu yang terlihat jorok di mataku. Bagaimana bisa kaus kaki kotor tak kau taruh di keranjang cucian? Justru kau biarkan tergeletak di lantai kamar. Kamu ingin aku menerimamu apa adanya. Aku berharap kau berubah. Kita saling membentak. Jari tertuding tak mau kalah.


 Salah satu dari kita harus mau mengalah 

Saat aku sedang keras kepala – peluk aku dan ingatkan – mau tak mau salah satu dari kita harus diam. Cinta bukan kompetisi yang perlu menghitung poin menang-kalah. Waktu kau lelah menghadapi egoismeku, bicaralah. Calon istrimu ini tak pandai membaca kode tanpa arah. Di titik kau tak mampu lagi dan ingin pergi, ingat kembali. Tuhan tak mungkin mempersatukan kita dengan suci hanya untuk semudah itu diakhiri.


Maka, Bersediakah Kamu?

Maukah kau jadi kawan terbaikku membangun masa depan? Jadi orang yang aroma badannya kuhirup saban malam. Pria yang namanya tak pernah alpa kusebut di tiap sujud dan tangkupan tangan. Kita akan memulai segalanya dari nol. Barangkali kau dan aku tak akan langsung hidup nyaman. Rumah kontrakan sederhana juga sudah cukup membahagiakan. Sudikah kamu jadi Bapak dari anak-anakku? Mereka yang akan kita dewasakan bersama. Nyawa-nyawa baru yang akan kita biasakan untuk rajin membaca. Tak mengalah pada kuasa tablet digital yang membuat mereka kian tak peka.



Menua bersama
Akankah kau mengijinkanku jadi wanita yang memiliki nama belakangmu? Menjadi pribadi terhormat yang mengandung anak dari benihmu.

Maukah kau menghabiskan masa denganku? Dengan rendah hati menerima segala kurangku. Betapa aku akan bahagia saat akhirnya bisa jadi orang pertama yang kau lihat setiap membuka mata.

Kita akan menua bersama,ditemani tawa dan kerut yang makin nyata. Berjanjilah, tak peduli  nanti kita akan berselisih paham. Atau kekurangan uang. Saat anak-anak kita berulah dan menyusahkan — kau dan aku akan kembali saling menatap untuk menemukan keyakinan : kita akan tetap baik-baik saja.


Baduy

"Setiap perjalanan membuat kita belajar. Belajar untuk menghargai. Menghargai alam dan manusia yang ada di dalamnya, menghargai perbedaan adat dan budaya. Lebih dari itu, perjalanan membuat saya belajar untuk menghargai diri sendiri, atas apa yang sudah diperjuangkan dengan kerja keras, seperti orang-orang Baduy yang berjuang keras untuk melanjutkan hidupnya"

Kali ini gue akan menceritakan kisah perjalanan Wisata budaya, yaitu ke BADUY. Menurut gue, perjalanan ke BADUY adalah salah satu perjalanan yang cukup ekstreem, iya ekstrim trackingnya. huhuhuhuhu. Baiklah, anggap ini latihan tracking panjang untuk nanti naik gunung dengan track yang lebih susah :’)

Hari 1 : 31 Januari 2014 Meeting point kami berangkat dari stasiun Tanah Abang,  untuk bertemu dengan teman-teman lainnya. Waduuhh Taxi gak ada kalau pagi-pagi gini, akhirnya gue memutuskan naik ojek untuk sampai ke Stasiun Tanah Abang. Dan lo harus tau men, rambut gue yang masih basah saat itu langsung kering ketika sampai Stasiun. Iya Naik ojek = Hairdryer alami :)))))) *sumpah gak penting dibahas* * oke skip*

Namanya Mas Apri, doi yang buat trip ini. Bersama 11 teman lainnya mulai akrablah kita dengan seluruh peserta  di trip ini. Oya bersama sahabat-sahabat tercintaah gue yang pernah gue ceritain sebelumnya, yaitu Oktri, Danthi & Rezi. 

Singkat cerita sampailah kita di stasiun Rangkas, karna hari jumat maka kita menghormati para laki laki untuk Sholat Jumat dahulu, sedangkan cewe-cewenya saling mengakrabkan diri sambil makan-makan cantik di warung Bakso di sekitar Masjid di dekat Stasiun Rangkas.  Sambil foto-foto cantik juga siihh 
Tsantik tsantik kan? :p

Perjalanan dilanjutkan menuju Ciboleger menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Di dalam mobil gue sempet mual udah kaya Mamak mamak muda yang lagi hamil 2 bulan * tsaelaahh kaya udah pernah hamil aja* :))). Jalannya berkelok-kelok yang membuat perut mual bro. Tiba di ciboleger, sudah ada pemuda-pemuda Baduy Dalam yang menunggu untuk menjemput kami. Idong , Pak Herman dan juga Azda adalah sherpa yang akan mengantarkan kita. 

Kami tiba di terminal Ciboleger. Sebuah tugu besar berbentuk patung memakai caping sawah menyapu pemandangan kami. Segera kami manfaatkan moment itu untuk mengabadikannya lewat foto :p *cheers


Bersama dengan Idong , Pak Herman dan juga Azda, kami memulai perjalanan ini. Banyak hal yang kami bicarakan setelah berkenalan singkat sebelum mulai berjalan. Suasana benar-benar sangat cair, karena mereka ternyata humoris. Perjalanan terasa makin berat karna selama tracking itu lagi hujan deras. Seberat badan gue..... HUAHAHHA

Kami menginap di salah satu rumah warga Baduy Luar ( lupa namanya,hihihi). dan setelahnya membagikan oleh-oleh berupa  beras & indomie yang sudah kita bawa dari Jakarta. Kami pun memasak makan malam di tungku yang ada di rumah si bapak. Menu makan malam adalah nasi, indomie goreng, ikan asin dan  gak ketinggalan kerupuk :D. 















Nak, Ibu ingin bicara soal milih-milih perempuan ...



Rasanya hampir tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki laki yang sangat membanggakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik daripada kalian.  Kalian bertiga adalah anugerah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada ibu.  I could never ask for more…
Membesarkan kalian adalah masa masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga dan menyaksikan kalian tumbuh.
Pada akhirnya ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini  kalian sudah cukup pusing dikejar kejar cewek yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri kalian. You were brought up with lots of love and values  from your parents. Never forget that.
Rasanya ibu tidak harus  panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki laki sejati . Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal itu  :Contohilah ayahmu.
Soal cewek, ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri. Itu bagian misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.
Soal selera secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja… Selera itu adalah hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa inner beauty adalah hal terpenting, tapi inner beauty tanpa dibungkus dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal karena kalian sebagai laki laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk mengartikan ini…
Dari dulu ibu tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu baik dan sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanyalah sarana dan alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Uang itu perlu, oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang mengatur kalian, apalagi sampai bisa membeli hati nurani.
Entahlah kalau ibu ibu yang lain… tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus minta maaf lebih dulu. Jujur ibu akan sanget bawel soal ini.  Ibu tidak pernah mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas kemampuan ibu. You two know that I am a fair person. Ibu benci ketidak adilan.
Meskipun sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan… rasanya tidak ada wanita yang cukup pantas mendapatkan kalian. Ini  adalah  ungkapan kebanggaan seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis ? mungkin memang kedengaran berlebihan…but I can’t help it. Kelak istri kalian juga akan merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki laki…
Memilih istri itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil… Ada begitu banyak ragam jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian.. ketahui apa yang menjadi selera kalian.  Satu hal prinsip yang paling berbeda antara istri dan mobil adalah : Istri itu abadi. Tidak bisa ditukar tambah kapan saja kalian mau. When you get married, you married for life.
Jangan pernah menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah.Menikahlah karena kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan selamanya.
Ini yang bisa ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut calon istri…
-  Look for the right chemistry. Kalian akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya.
Ada pesona tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat buat.  Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman teman calon dokternya yang lembut feminin, tiba tiba nongol seorang wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan sangat baik….  Rupanya pria kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya dengan seorang gadis blak blakanyang kalau makan tidak pernah malu malu, dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur,  sekalipun harus berbeda… Siapa yang bisa menyangka ? Tanya ayahmu soal chemistry… ibu tidak pernah bosan mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu…
- Nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.
Tentu saja wanita akan baik kepada pria yang dicintainya.  Kebaikan sejati itu dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia adil dan jujur ? Apakah dia penuh belas kasih ?  Bagaimana dia menghormati orang tua dan memperlakukan teman temannya ? Dengan siapa dia bergaul ?. Bagaimana gaya hidupnya ? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak makan di restaurant mahal  ataupun di warung Tegal yang murah meriah ?.
Perlu waktu untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan merasa diburu buru.  Take your time… give time enough time.
- Pilihlah wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang sangat perlu. Hidup ini akan membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku… Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada  hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat kalian tertawa.
Pilihlah wanita yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan “kartu ATM-ku tertelan lagi….
Selera humor yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi lebih kepada bagaimana dia bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala sesuatu.  Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil… kupu kupu yang terbang tak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang  menyenangkan…, tapi perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama menjalani kehidupan rumah tangga kalian.
- Menikahlah dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip prinsipnya. Dia tidak harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu mengatakan ya ? When two person always agree, one is not necessary…
Pilihlah wanita yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan berkompromi secara fair…
Menikahlah dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan.
- Ini yang terakahir, tapi bukan berarti tidak penting…. Menikahlah dengan wanita yang menghormati kalian. Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam jika kalian dikasari. Terutama di depan umum. Never .. ever let a woman be rude to you.
Ibu bisa mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan menghargai wanita.  Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa setir, tidak berguna.
Well, you know your mother.. ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi yang perlu ibu tambahkan  kecuali bahwa I love you and will always be proud of you , my sons.


- Ellen Maringka 

Semoga tidak kamu lagi

Ada rasa sedih saat melihatmu bahagia. Bukan karena aku tidak ingin kamu bahagia, melainkan karena bukan aku yang membahagiakanmu. Itu menyakitkan, seperti pukulan yang sebenarnya ingin buatku tersadar. Mungkin ini waktu untuk aku terpuruk, supaya aku dapat melihat Tuhan memakai kenangan ini untuk buatku dipenuhi kesiapan, sehingga doa dapat melahirkan semangat dan kemudian buatku bangkit.

Namun ketahuilah sebelum aku sudah tak lagi mencintaimu..
ini darahku mengalir membawa bayang-bayangmu mengelilingi tubuhku dan jantungku berdenting demi kau menari-nari di pikiranku..

Ada satu hal yang sampai hari ini masih membuat aku bangga menjadi aku, itu karena aku mampu terima kamu apa adanya.

Aku meminta ampun kepada Tuhan, sebab aku pernah berharap kalau suatu saat, ketika angin menghempasku hilang dari daya ingatmu, aku ingin tak pernah lagi menginjak bumi.

Sebab hidup jadi terasa bagaikan dinding yang dingin. Aku harus menjadi paku, sebab kamu bagai lukisan dan cinta itu palunya. Memukul aku, memukul aku dan memukul aku sampai aku benar-benar menancap kuat.


Pada akhirnya, semoga, tidak kamu lagi yang aku lihat sebagai satu-satunya cahaya di dalam pejamku sebelum pulas.

- Copyright © yantiramadhan - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -